Selasa, 12 Maret 2013

Mengenal Fungsi MAX_FILE_SIZE – Upload File

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi, siang dan malam bagi semua pecinta dunia maya serta untuk yang sekedar lewat di websiter newbie. Pada kesempatan kali ini, websiter newbie akan berbagi sedikit mengenai upload file, akan tetapi tidak untuk menjelasakan bagaimana cara membuat fungsi upload file, karena sesuai dengan judul kali ini. Websiter newbie hanya berbagi tentang pengenalan dari fungsi MAX_FILE_SIZE pada form input html dari fungsi upload file. Kenapa websiter newbie membahas tentang masalah ini ? Akan websiter newbie jawab sendiri. hehehe… Karena itu bukan pertanyaan untuk para sahabat websiter newbie akan tetapi hanya sekedar alasan untuk membuat postingan kali ini. Okelah kalau begitu, tanpa panjang x lebar x tinggi lagi, websiter newbie akan menjelaskan dan bercerita mengenai hal tersebut.

Pada awalnya, hal ini terjadi pada salah seorang teman saya yang masih baru belajar tentang web (seorang websiter newbie) yang saat itu sedang mempelajari tentang upload file. Dan ketika saya melihat script yang dibuatnya saya merasa terheran – heran. Karena pada script itu terdapat script yang menyatakan besar maksimal file yang tidak sesuai dengan apa yang websiter newbie ketahui. Tag itu adalah:

<input type=”hidden” name=”batas” value=”2000000”>

Terlihat pada script diatas biasa saja, akan tetapi saya yakin teman saya ini telah mendapat tutorial untuk membuat upload file, karena sebelumnya saya juga telah mempelajari tentang hal itu(sekitar 1 tahun yang lalu dari teman saya) akan tetapi yang saya gunakan itu adalah:

<input type=”hidden” name=”MAX_FILE_SIZE” value=”2000000”>

Nah, kemudian saya berfikir. Apakah teman saya ini sengaja mengganti name dari script tersebut, karena memang dia kadang – kadang membuat suatu yang berbeda dengan tutorial(Membuat logika sendiri = Good). Kemudian hal tersebut saya tanyakan kepada seorang teman(senior) yang lebih paham masalah web. Akan tetapi hal tersebut tidak dipermasalahkannya karena hanya sebagai name dari inputan tersebut. Saya mengatakan o iya ya dan mengatakan pula(setelah mengingat), bahwasanya dulu ketika belajar tentang upload file saya telah menemukan hal tersebut dan mempunyai fungsi untuk membatasi size/kapasitas file yang dapat diupload dari klien. Akan tetapi karena saya hanyalah seorang newbie, dan saya merasa kalau saya itu kemungkinan lupa apa yang saya pelajari jadi saya mengakhiri tentang pembahasan tentang hal tersebut.

Akan tetapi, sebagai seorang newbie yang ingin tahu sekali, dan ingin mengingat hal yang dulunya saya lakukan tentang upload file. Maka setelah pulang dari sekolah(perbincangan dengan teman – teman diatas berlatar di sekolah) saya pun berniat membuktikan hal yang sebenarnya tentang masalah MAX_FILE_SIZE. Akhirnya setelah shalat isya saya menyiapkan diri untuk membuktikan kebenaran. Dan saya mulai dengan membuka notepad++ yang ada dilaptop saya, dan membuat dua buah file yaitu:

index.php dan proses.php

Penggunaan masing – masing file yaitu pada bagian index.php saya hanya menaruh script untuk htmlnya saja, yaitu sebuah inputan file yang isinya:

<html>
<head>
    <title>Upload</title>
</head>
<body>
    <form action="proses.php" method="post" enctype="multipart/form-data">
        <input type="hidden" name="MAX_FILE_SIZE" value="2000000" />
        <label>Pilih File:</label><br />
        <input type="file" name="file" />
        <input type="submit" name="upload" value="Upload" />
    </form>
</body>
</html>

Dan pada bagian proses saya akan melihat dan membuktikan apakah yang terjadi jika file yang akan saya upload melebihi kapasitas yang sudah saya tentukan dengan menggunakan MAX_FILE_SIZE pada bagian input. Script proses.php seperti dibawah ini:

<?php
$file_name = $_FILES['file']['name'];
$file_tmp = $_FILES['file']['tmp_name'];
$file_error = $_FILES['file']['error'];
$file_size = $_FILES['file']['size'];

echo "Nama File: ".$file_name."<br>Ukuran: ".$file_size."<br>Error: ".$file_error;
echo "<br /><br />";
$upload = move_uploaded_file($file_tmp,"hasil_upload/".$file_name);
if($upload)
    {
    echo "<b>Berhasil</b>";
    }
else{
    echo "<b>Gagal !</b>";
    }
?>

 

Okey, pada script diatas dapat dilihat bahwasanya saya hanya akan melihat hasilnya yaitu pada bagian name, error, dan ukurannya. 

Percobaan 1

Pada percobaan ini saya menngunggah file yang kapasitasnya kurang dari 2000000 bytes atau < 2MB. Dan hasilnya yaitu:

1 

Percobaan 2 

Pada percobaan ini saya menngunggah file yang kapasitasnya lebih dari 2000000 bytes atau > 2MB. Dan hasilnya yaitu:

2

Kesimpulan:

Pada dua percobaan diatas terlihat terjadi perbedaan pada bagian Error, sedangkan apabila nilai error dari file yang akan kita upload bukan 0 (nol), maka proses upload akan gagal. Maka dari itu hal ini berpengaruh terhadap proses upload yang kita buat. Untuk kesimpulan yang lainnya mungkin sahabat newbie dapat menarik kesimpulan sendiri.

Dan itulah yang menjadi dasar websiter newbie untuk membuat postingan ini, dan semoga bermanfaat bagi semunya. Dan dalam membuat postingan ini websiter newbie dalam keadaan sadar dengan sebenar – benarnya.. hahaha.

Seperti membuat surat kuasa saja. Okelah sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kamis, 28 Februari 2013

Mengubah Alamat “Localhost” – Server Lokal

ubah localhost

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan kali ini, websiter newbie akan berbagi sedikit tips dan trik yang InsyaAllah dapat menambah ilmu kawan – kawan semua. Sesuai dengan judul diatas, kali ini akan newbie bagikan sebuah trik untuk mengubah alamat “localhost” server yang kita gunakan.

Karena Tidak selamanya kita menggunakan localhost sebagai alamat server kita, alangkah enaknya jika kita dapat memodifikasinya, ya karena mungkin saja untuk mengelabui teman – teman kita yang melihat kita sedang berinternetan ria di server lokal kita. Akan tetapi seoalh – olah sedang berselancar diinternet sebagainmana biasanya.

Tanpa berpanjang lebar lagi, silahkan simak langkah – langkah dibawah ini:

  1. Jika server dalam keadaan aktif, stop dulu [conoth: xampp distop]
  2. Masuk ke folder “C:\Windows\System32\drivers\etc
  3. Buka file yang bernama “host” yang bertipekan file dengan teks editor [misal: notepad]
  4. kemudian tambahkan script berikut ini pada bagian paling bawah
    127.0.0.1    www.situsku.com
  5. Setelah selesai, simpan
  6. Start lagi server [contoh: xampp di start

Penjelasan:

  • www.situsku.com merukan situs yang sama dengan situs localhost, jadi apabila Anda membuka situs www.situsku.com maka akan dibawa menuju localhost, atau yang sebenarnya adalah 127.0.0.1.
  • Jadi, hanya dengan menambahkan kode seperti diatas, Anda dapat bermain – main dengan alamat server local Anda. Dan tidak hanya satu situs saja, tetapi Anda juga dapat membuat banyak, silahkan dibuat sesuka hati.

Screenshot Pengeditan: 

contoh notepad

Itulah sedikit tips dan trik dari websiter newbie dan semoga dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 26 Februari 2013

Dasar – Dasar HTML – Bagian 1

dasar html img
Pengenalan HTML
HTML merupakah kependekan dari Hypertext Markup Language yang dimana HTML ini merupakan pembangun dari sebuah website. Jadi tampilan website yang kita lihat tersebut struktur pembangun utamanya adalah HTML. Kemudian HTML itu merupakan “Client Side Scripting” yaitu bekerja pada bagian klien, atau bisa kita terjemahkan  bahwa apa yang kita lihat didalam sebuah web browser, maka kita dapat pula melihat sintaksnya pada web browser tersebut yaitu dengan cara melihat Source Codenya (Ctrl+U). Lain halnya dengan PHP atau ASP yang merupakan “Server Side Scripting”, yaitu server melakukan pengolahan data terlebih dahulu sebelum memberikan hasilnya kepada klien atau sebelum ditampilkan pada web browser.

Senin, 25 Februari 2013

Membuat Postingan Blog Secara Offline – Windows Live Writer

blog

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan kali ini, Websiter Newbie akan berbagi sedikit, karena yang sedikit lama – lama bisa menjadi bukit. Seperti kata banyak pepatah tuh. Langsung saja kepermasalahan, ini newbie dapat dari pengalaman newbie sendiri saat baru – baru bergelut dibidang ngeblog, namanya juga masih newbie jadi pengetahuan masih sangatlah dangkal. Oleh sebab itu tidak salah kalo newbie berbagi hal yang masih kecil dulu, diantaranya tentang cara membuat postingan blog secara offline, seperti saat newbie membuat postingan ini. Kenapa perlu membuat postingan secara offline ? Nah, ini mempunyai banyak manfaat, diantaranya kita bisa membuat banyak postingan diblog tanpa harus langsung mempunyai koneksi internet, jadi apabila telah ada koneksi, kita tinggal memposting postingan yang telah kita buat sebelumnya. Jadi ini untuk menghemat biaya serta waktu juga, bila kita bayangkan untuk membuat sebuah postingan kita harus pergi ke warnet setiap saat, berapa banyak uang yang akan kita habiskan dan tentu waktu kita tidak akan terbuang dengan sia – sia.

Newbie rasa kata pengantar diatas cukup untuk menjelaskan tentang manfaat dan tujuan newbie membuat postingan kali ini. Jangan terlalu panjang dan lebar, nanti bisa jadi luas. Langsung saja yang merasakan kenikmatan ngeblog dengan Windows Live klik link dibawah. Dan setelah didownload silahakan diinstall, disana akan ada beberapa pilihan pengistalan aplikasi, pilih saja Windows Live Writer atau kalo mau yang lainnya silahkan. Newbie gak akan marah.

Tapi untuk install ini membutuhkan koneksi internet dan kita dapat menambahkan plugin yang lainnya untuk memperindah, seperti Cool Motion dan banyak lagi yang lainnya.

 

Download

 

Catatan:

Sebenarnya banyak sekali aflikasi lain yang digunakan untuk membuat postingan blog secara offline, dan banyak blog – blog lain yang membahasnya. Akan tetapi, dengan aflikasi tersebut newbie tidak merasa nyaman dan sering sekali aflikasi itu tidak bisa dijalankan dan rumit untuk dipahami penggunaannya. Akan tetapi dengan Windows Live ini newbie sangatlah nyaman menggunakannya dan penggunaannya pun sangatlah mudah. Ini bukan promo lo kawan, tapi newbie hanya berbagi pengalaman saja. Pengalaman adalah guru yang paling baik, seperti kata orang bijak. :)

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Membuat Menu Dropdown Sederhana - CSS

css_dropdown_menu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mulai Tutorial

Langkah pertama tentunya kita buat dulu markup htmlnya, seperti dibawah ini.

<ul class=”menu”>

<li><a href=””>Menu 1</a>

<ul>

<li><a href=””>Menu 1.1</a></li>

<li><a href=””>Menu 1.2</a></li>

<li><a href=””>Menu 1.3</a></li>

</ul>

</li>

<li><a href=””>Menu 2</a>

<ul>

<li><a href=””>Menu 2.1</a></li>

<li><a href=””>Menu 2.2</a></li>

<li><a href=””>Menu 2.3</a></li>

</ul>

</li>

<li><a href=””>Menu 3</a></li>

<li><a href=””>Menu 4</a></li>

</ul>

Dan hasilnya adalah seperti dibawah ini.

clip_image002

Setelah itu, kita akan mulai bermain – main dengan CSS. Yang tentunya ini yang menjadi dasar dari pembuatan sebuah menu dropdown.

Sekarang kita akan memberikan style kepada class=”menu” diatas.

.menu{

list-style:none;

font:normal 13px Arial,Sans-Serif;

margin:0;

padding:0;

}

Maksud dari style diatas yaitu kita memberikan list-style=”none” kepada tag “UL” yang mempunyai class=”menu” untuk menghilangkan listnya, kemudian begitu pula dengan style yang lainnya saya yakin sahabat Newbie sudah mengerti. Sehingga hasilnya seperti dibawah ini.

clip_image004

Lanjut untuk memberikan style seperti dibawah ini.

.menu li{

display:block;

float:left;

margin-left:1px;

position:relative;

}

Sehingga hasilnya seperti dibawah ini.

clip_image006

Selanjutnya.

.menu ul{

padding:0;

margin:0;

float:none;

position:absolute;

}

Sehingga hasilnya seperti dibawah ini.

clip_image008

Nah, sampai disini hasilnya sudah hampir terlihat, tapi perjanan belum berakhir. Kita lanjutkan dengan style dibawah ini.

.menu li a{

display:block;

padding:5px 15px;

background:black;

color:white;

white-space:nowrap;

border-top:1px solid white;

}

Hasilnya dibawah ini.

clip_image010

Nah, langkah terakhir adalah kita menyembunyikan semua sub menu yang ada, kemudian memunculkannya ketika menunya terpilih.

Untuk menghilangkan sub menu kita berikan style seperti dibawah ini.

.menu ul{

display:none;

}

Hasilnya.

clip_image012

Dan inilah yang terpenting, untuk memunculkan sub menu ketika menu dipilih. Lihat style dibawah ini.

.menu li:hover ul{

display:block;

}

Maksud dari style diatas adalah ketika kursor berada diatas “li” maka apabila pada tag “li” terdapat tag “ul” (sub menu). Maka akan diberikan display=”block” (ini digunakan untuk memunculkannya). Dan alhasil seperti dibawah ini.

clip_image014

Nah, selamat mencoba sahabat Websiter Newbie. Maaf, saya tidak terlalu menjelaskan panjang lebar, karena saya ingin sahabat Newbie memahami dengan pemahaman sahabat Newbie sendiri, karena itu lebih baik. Dan melatih logika sahabat Newbie. Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Kalo tidak ya gak papa sih :)

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kamis, 04 Oktober 2012

5 Permasalahan Yang Membingungkan Bagi CSS Newbie



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.  

Masalah ke-1 : CSS Reset

Ketika baru belajar tentang CSS, dan saya ingin membuat bar yang melekat diatas browser seperti dibawah ini.

clip_image002

Dan tanpa berfikir panjang saya langsung membuat stylenya seperti berikut.

#topbar{

width:100%;

height:30px;

background:#333;

}

Kemudian saya dan langsung saya lihat hasilnya dibrowser seperti dibawah ini.

clip_image004

Nah, masalahnya telah muncul. Yaitu Ada Jarak. Kalo begini saya langsung saya tambahin margin:0 tapi hasilnya tetap saja.

Solusi

Untuk kasus diatas, anda harus mengerti apa yang sebenarnya terjadi. hal ini terjadi karena setiap browser memiliki css defaultnya masing-masing. file css bawaan ini akan diterapkan disetiap halaman web yang di load pada browser.

Pernahkan anda bertanya, dari mana datangnya besar huruf H1 sampai H6 ?, atau jarak antara UL atau OL, atau kenapa tag i bisa miring, tag b bisa tebal dan seterusnya dan seterusnya ?

Untuk itulah CSS reset hadir. CSS reset digunakan untuk mereset ulang nilai-nilai yang telah diterapkan pada file CSS bawaan browser.

Sekarang coba anda tambahkan, baris style berikut :

*{

margin:0;

padding:0;

}

Tanda bintang (*) adalah tanda selector untuk semua element. Sama halnya seperti kita memberikan style pada HTML.

clip_image006

Masalah ke-2 : ID dan Class

Ketika membuat markup HTML ada attribut ID ada juga Class, keduanya digunakan untuk menandai suatu tag. yang menjadi pertanyaan adalah, apa bedanya ID dan Class ? toh keduanya digunakan untuk menandai tag.

Untuk memahami apa perbedaan antara ID dan Class, kita analogikan dengan Manusia. siap?

ID digunakan untuk menandai suatu tag, katakanlah ID itu Nama seseorang, misalnya “Rian” atau “Ariona”, nama digunakan untuk membedakan antara satu sama lain. dan tidak boleh ada sama (meskipun ada nama yang sama). sedangkan Class bisa kita analogikan dengan manusia, mau “Rian”, mau “Ariona”, mau “Ahmad” semuanya memiliki Class sejenis yaitu Manusia.mari kita mulai ya ??

Didalam sebuah markup, tidak boleh terdapat dua atau lebih ID yang sama, misalnya.

<div id="judul">

<ul id="judul">

<li>item1</li>

</ul>

</div>

<h1 id="judul">Ini Ibu Budi</h1>

ID hanya boleh digunakan satu kali karena sifatnya yang unik. (meskipun pada browser modern, hal ini tidak menjadi masalah. tapi hal ini sangatlah salah).

Jika suatu markup memiliki karakteristik yang sama, misalnya warnanya sama , ukuran hurufnya sama, jenis hurufnya sama. maka gunakanlah Class sebagai penanda. misalnya :

<div class="merah">

<h1>Judul Blog</h1>

</div>

<blockquote class="merah">Demi masa!</blockquote>

Class “merah” dapat digunakan berkali-kali dalam markup, karena karakteristiknya yang sama, yaitu memiliki background merah.

.merah{

background:red;

} 

Masalah ke-3 : Margin dan Padding ?

Masalah ketiga adalah, apa sih bedanya Margin dan Padding??, keduanya kan digunakan untuk memberikan Jarak.

Perbedaanya terletak pada jarak yang diberikan. Margin memberikan jarak pada setiap element sedangkan Padding memberi jarak Antara Konten dengan Element. biar lebih “oohh” kita pakai contoh .

Buatlah markup seperti berikut.

<div class="box">Saya Kotak dengan Empat Sudut</div>

<div class="box">Saya Kotak dengan Empat Sudut</div>

<div class="box">Saya Kotak dengan Empat Sudut</div>

lalu berilah style seperti berikut.

*{

margin:0; padding:0;

}

.box{

background:red;

width:100px;

height:100px;

margin:20px;

float:left;

}

Lanjutan.

Kita menerapkan margin sebesar 20 pixel, dan anda dapat melihat setiap box (element) memiliki jarak antara satu sama lainnya. inilah yang dimaksud jarak antar element.

Perhatikan, teks yang ada di dalam Box, tidak ada jarak sama sekali bukan? Teks mentok ke pinggiran Box. disinilah Padding beraksi . padding digunakan untuk memberikan jarak antara konten (teks) dengan sisi element itu sendiri. coba anda tambahkan padding pada class box sebelumnya.

*{

margin:0; padding:0;

}

.box{

background:red;

width:100px;

height:100px;

margin:20px;

float:left;

padding:20px;

}

Hasil di browser anda akan seperti berikut.

clip_image008

Permasalahan barupun muncul, kenapa???, kotaknya jadi tambah besar?? kan saya beri ukuran 100px, kalo diukur pake mistar kok jadi lebih dari 100 :)

ini disebabkan oleh karena padding akan menambahkan jaraknya dengan ukuran element itu sendiri. misalnya paddingnya 20px dan width dari box 100px maka ukuran akhir box adalah, 140 X 140px. selain padding, yang mempengaruhi ukuran dari box adalah border, perhatikan diagram berikut.

clip_image009

Lalu bagaimana solusinya agar ukuran box selalu sama meskipun kita menambahkan padding. Cara pertama adalah dengan menentukan ukuran width dan height terlebih dahulu, lalu dikurangi padding yang akan ditambahkan.

cara kedua adalah menerapkan padding pada child, bukan pada parentnya langsung. misalnya:

<div class="box">

<div class="content">Ini Ibu Budi</div>

</div>

Kita berikan padding pada Class Content, jadi ukuran box masih tetap sama :)

Masih semangat membaca?? Lanjuut!!  

Masalah ke-4 : Relative dan Absolute

Ini yang memang membingungkan. apa sih bedanya Relative dan Absolute ??

Untuk menjelaskan perbedaan Relative dan Absolute kita langsung ke contoh kasus. buatlah markup seperti berikut ini:

<div class="satu">

<div class="dua"></div>

</div>

lalu beri style seperti berikut.

*{

margin:0;padding:0; /* CSS Reset */

}

.satu{

width:400px;

height:200px;

background:green;

padding:20px;

}

.dua{

width:200px;

height:100px;

background:orange;

padding:20px;

}

jika ditampilkan di browser tampilannya akan menjadi seperti berikut.

clip_image011

Setiap element secara default memiliki position static, ketika position bernilai static anda tidak dapat menentukan jarak satu element dengan element lain menggunakan property Top, Bottom, Left, atau Right. sebagai contoh, tambahkan property left:100px; di class .dua , maka tidak akan terjadi perubahan sama sekali.

.dua{

width:200px;

height:100px;

background:orange;

padding:20px;

left:100px;

}

Untuk itu kita perlu menset position menjadi relative, dengan begitu class dua akan bergeser 100px dari kiri.

.dua{

width:200px;

height:100px;

background:orange;

padding:20px;

left:100px;

position:relative;

}

clip_image013

Dengan menambahkan position:relative anda dapat menentukan posisi suatu elemen berada. lalu bagaimana dengan Absolute ?

Absolute position akan mengeluarkan elemen tersebut dari parentnya (.satu). jika anda perhatikan, sebelumnya kita menambahkan 100px dari kiri, 100px ini dihitung/dimulai dari box .Satu, bukan dihitung dari ujung browser. dengan menambahkan position absolute, 100px akan ditambahkan mulai dari element terdekat yang memiliki position:relative, dalam kasus ini adalah browser itu sendiri.

.dua{

width:200px;

height:100px;

background:orange;

padding:20px;

left:100px;

position:absolute;

}

clip_image015

jika anda masih belum mengerti, silahkan tambahkan properti bottom dengan nilai 0 (bottom:0;), maka box akan menempel ke bawah browser, karena kita menentukan jarak dari bawah dengan 0px.

.dua{

width:200px;

height:100px;

background:orange;

padding:20px;

left:100px;

bottom:0;

position:absolute;

}

clip_image017

lain halnya jika kita menambahkan position:relative pada box .satu, maka box .dua akan menempel dibawah box .satu.

.satu{

width:400px;

height:200px;

background:green;

padding:20px;

position:relative;

}

clip_image019

Masalah ke-5 : Float

Property Float digunakan untuk meratakan element ke kiri atau ke kanan, untuk penggunaan biasa memang tidak menjadi masalah. jika kita ingin meratakirikan element kita tinggal menambahkan float:left, begitu juga sebaliknya. tapi ketika kita menambahkan floating pada element maka element parent akan bertingkah aneh. (penasaran ?? ), kita pakai suatu kasus. :)

Misalnya kita punya sebuah Div dengan Id Container, lalu didalam div tersebut kita tambahkan dua Div dengan ID Content dan Sidebar. seperti berikut:

<div id="container">

<div id="content"></div>

<div id="sidebar"></div>

</div>

Selanjutnya kita beri style seperti berikut :

#container {

width:670px;

margin:0 auto; /* agar container berada di tengah browser*/

padding:20px;

}

#content {

background:orange;

width:400px;

height:500px;

float:left;

}

#sidebar{

background:yellow;

width:200px;

height:300px;

float:right;

}

jika ditampilkan di browser maka tampilannya seperti berikut ini :

clip_image021

Sekilas tidak ada yang salah bukan ?, semuanya berjalan seperti seharusnya. Content berada disisi kiri, dan sidebar berada di sisi kanan. tidak ada yang salah memang, tapi sebenarnya parent dari content dan sidebar yang bermasalah. loh kok?? , coba anda beri background pada #container misalnya:

#container {

width:960px;

margin:0 auto; /* agar container berada di tengah browser*/

padding:20px;

background:green;

}

clip_image023

apa yang terjadi?? ternyata tinggi #container tidak ikut membesar, seharusnya tinggi #container ikut membesar sesuai dengan tinggi #content bukan ?

sebelum ke solusi, kita tambahkan lagi satu div dengan id footer.

<div id="container">

<div id="content"></div>

<div id="sidebar"></div>

<div id="footer"></div>

</div>

lalu beri style seperti berikut:

#footer{

background:red;

height:100px;

width:100%;

}

Yang kita inginkan adalah footer memiliki lebar 100%, dan berada di bawah bukan? tapi yang terjadi adalah:

clip_image025

Memang membingungkan, Apa yang sebenarnya terjadi!!! cetusku dalam hati :)

Solusi

Solusi untuk #Container

Ada 3 cara untuk permasalahan #container agar dapat merubah tingginya secara otomatis sesuai tinggi Content.

1. Clear:Both

Anda tinggal buat sebuah Div kosong sebelum penutup div #container dan beri style clear:both seperti berikut ini :

<div id="container">

<div id="content"></div>

<div id="sidebar"></div>

<div id="footer"></div>

<div style="clear:both"></div>

</div>

2. Pseudo Class

Cara ini hampir sama dengan cara pertama, hanya saja kita tidak membuat div kosong seperti cara sebelumnya, melainkan membuat pseudo class pada #container. pada file CSS anda tambahkan kode berikut:

#container:after{

clear:both;

content:' ';

display:block;

}

3. Overflow:Hidden

Cara ini adalah cara paling sederhana, anda tinggal menambahkan overflow:hidden pada style #container. Masalahpun terpecahkan :)

#container {

width:960px;

margin:0 auto; /* agar container berada di tengah browser*/

padding:20px;

overflow:hidden;

}

Solusi untuk Footer

Jika anda mengerti tentang solusi sebelumnya, anda dapat menebak bukan bagaimana solusi untuk permasalahan footer ini. atau masih bingung ? :) , untuk masalah footer ini, cukup dengan menambahkan clear:both pada #footer :) .

#footer{

background:red;

height:100px;

width:100%;

clear:both;

}

clip_image027

 

Kesimpulan.

Nah, itulah diatas masalah-masalah yang biasa ditemui oleh para Websiter Newbie. Semoga tutorial yang singkat diatas (banyak sebenarnya) Big Grin bisa membantu sahabat-sahabat newbie.

Terima kasih telah berkunjung ke blog Websiter Newbie.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Copyright @ 2013 Websiter Websiter Newbie.